Pembukaan Bimtek Kurikulum Berbasis Cinta (KBC): Kakankemenag Tekankan Pentingnya Layanan Pendidikan dengan Hati

Padang — Humas MTsN 4 Kota Padang.

Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di MTsN 4 Kota Padang memasuki hari kedua dengan semangat yang semakin menggelora. Bertempat di Rocky Hotel Padang, kegiatan ini mendapat kehormatan dengan kehadiran Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Padang, H. Edy Oktafiandi, S.Ag., M.Pd.


Dalam sambutan dan arahannya, Pak Edy, sapaan akrab beliau, menyampaikan apresiasi tinggi kepada keluarga besar MTsN 4 Kota Padang di bawah kepemimpinan Drs. Edihadison. Ia menilai pelaksanaan Bimtek KBC dengan tema “Mendidik dengan Cinta, Membentuk Insan yang Mulia” merupakan langkah strategis dalam membentuk karakter peserta didik yang unggul secara akademis sekaligus mulia dalam akhlak.


“Guru memiliki banyak peran: sebagai edukator, administrator, fasilitator, sekaligus konselor. Karena itu, penting bagi kita memahami empat indikator layanan pendidikan,” ujar Pak Edy.


Empat indikator layanan yang dimaksud beliau meliputi lingkungan layanan, performa atau penampilan layanan, komunikasi layanan, dan regulasi layanan. Menurutnya, kesan yang ditinggalkan guru dalam proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Oleh sebab itu, setiap layanan dan aktivitas di madrasah hendaknya dilakukan dengan penuh cinta dan kasih sayang.


“Kenalilah, galilah, dan kembangkanlah potensi peserta didik dengan cinta. Lakukan semuanya dengan hati yang tulus, karena itulah jati diri kita sebagai pendidik,” pesannya penuh makna.


Lebih lanjut, Pak Edy menekankan pentingnya membumikan nilai-nilai cinta dalam proses pembelajaran. Menurutnya, seluruh ajaran Al-Qur’an sejatinya berlandaskan cinta, sebagaimana terangkum dalam surat Al-Fatihah, khususnya dalam lafaz Bismillahirrahmanirrahim. Kata Ar-Rahman dan Ar-Rahim merupakan simbol kasih sayang yang menjadi esensi dari pendidikan berbasis cinta.


“Bahkan dalam Asmaul Husna, sifat Allah yang pertama disebut adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim — Pengasih dan Penyayang. Inilah bentuk nyata cinta yang harus menjadi dasar kurikulum kita,” tegasnya.


Menutup arahannya, beliau menyuarakan semangat dan slogan yang tengah digaungkan di dunia pendidikan madrasah saat ini: “Madrasah Maju, Ramah, dan Terintegrasi.”

Semangat ini diharapkan menjadi ruh seluruh aktivitas pendidik dan tenaga kependidikan di madrasah agar tercipta ekosistem pendidikan yang harmonis, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik. 


Humas MTsN 4 Kota Padang


10e19b16-5b59-4a81-8519-e1c347f2ed34.jpg1270bdd2-b15a-4665-b090-cb8187b58c21.jpgfa5b20a3-2c78-4730-8848-a5f2e10ad1f1.jpgf26f55ea-0d64-4469-a841-852f60af158e.jpg874a0821-44a9-4043-841a-f4eb0104bb8d.jpgf884bb76-db2b-44d9-b444-213aeb30dd9b.jpg65179a9a-cff3-4d39-b8fc-fc852092eab9.jpg9db9144c-2d39-42e1-92bd-f8f77f663222.jpge2c9f186-23ed-4102-9b54-7e8f61043434.jpgde0b1cdd-dfbb-4b42-b487-b4e6f55cba8f.jpg

Integrasi Teknologi dalam Pendidikan
Menciptakan Pemimpin Masa Depan yang Inovatif!